sickofyourcrap – Perubahan iklim global telah memberikan dampak signifikan terhadap berbagai spesies di lautan, termasuk paus. Salah satu dampak perubahan iklim terhadap mamalia ini yang teridentifikasi adalah penurunan ukuran tubuh paus akibat perubahan kondisi lingkungan.
Penelitian yang dilakukan dengan objek paus sikat Atlantik Utara (Eubalaena glacialis) menunjukkan bahwa spesies ini mengalami dampak serius akibat perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan suhu air laut meningkat dan pola arus laut berubah, yang mempengaruhi proses upwelling. Upwelling adalah proses alami di mana air laut yang dingin dan kaya nutrisi naik ke permukaan. Air ini sangat penting karena menjadi tempat hidup plankton, yaitu makanan utama paus.
Jika plankton berkurang, paus akan kesulitan mendapatkan makanan yang cukup. Akibatnya, pertumbuhan tubuh mereka tidak optimal dan menjadi lebih kecil dibandingkan generasi sebelumnya. Ketersediaan makanan mereka berkurang, sehingga mereka harus berenang lebih jauh dan mengeluarkan lebih banyak energi untuk mencari makan. Hal ini membuat tubuh mereka menjadi lebih kecil karena energi yang seharusnya digunakan untuk tumbuh justru habis digunakan untuk bertahan hidup.
Hal serupa juga terjadi pada paus abu-abu di Samudra Pasifik. Peneliti menemukan bahwa panjang tubuh paus abu-abu telah menyusut sekitar 13 persen sejak 2000. Bayangkan, paus yang lahir pada tahun 2020 diperkirakan akan memiliki ukuran tubuh 1,65 meter lebih pendek dibandingkan paus yang lahir dua dekade sebelumnya. Penyusutan ini bisa mengganggu kemampuan paus untuk melakukan perjalanan jauh melintasi lautan. Tubuh yang lebih kecil membuat mereka kurang kuat sbobet88.
Paus yang lebih kecil cenderung memiliki kesulitan untuk berkembang biak. Ukuran tubuh yang kecil juga membuat paus lebih rentan terhadap predator dan perubahan lingkungan lainnya. Paus bukan satu-satunya hewan yang mengalami penyusutan ukuran tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim juga mempengaruhi ukuran tubuh banyak spesies di dunia, termasuk ikan, burung, dan mamalia darat. Hal ini terjadi karena kenaikan suhu menyebabkan mereka kekurangan makanan atau energi untuk tumbuh dengan baik.
Paus memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Saat paus berenang dan buang kotoran, mereka membantu menyebarkan nutrisi yang dibutuhkan plankton dan hewan-hewan kecil lainnya. Paus juga memiliki peran signifikan dalam ekosistem laut dan siklus karbon global. Sebagai mamalia laut terbesar, paus memiliki umur yang panjang, mampu bermigrasi dalam jarak yang jauh, dan secara tidak langsung menyimpan serta mendistribusikan karbon di lingkungan laut. Hal ini menjadikan paus sebagai salah satu elemen kunci dalam mitigasi perubahan iklim.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Trends in Ecology and Evolution pada Desember 2022 mengungkap bahwa paus menyimpan sejumlah besar karbon dalam tubuhnya. Oleh karena itu, perlindungan terhadap paus sikat Atlantik Utara dan spesies lainnya yang terdampak perubahan iklim menjadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut dan mitigasi perubahan iklim.
Dengan demikian, perubahan iklim tidak hanya mempengaruhi ukuran tubuh paus, tetapi juga memiliki dampak yang lebih luas terhadap ekosistem laut dan siklus karbon global. Perlindungan dan konservasi paus sikat Atlantik Utara serta spesies lainnya menjadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mitigasi perubahan iklim.