• Oktober 20, 2022

Mengenal Tersius Hewan Primata Kecil Dengan Mata Yang Besar

Tarsius merupakan primata kecil yang bisa di temukan di kawasan Asia Tenggara. Hewan Tarsius sekarang menjadi salah satu hewan yang di lindungi karena jumlahnya yang terus menurun. Tarsius sendiri adalah spesies penting dalam bidang evolusi primata.

Binatang dengan ukuran mungil ini di sebut punya kekerabatan yang sama dengan monyet, kera besar, bahkan manusia. “Kami mengurutkan tarsier (tarsius) tidak hanya untuk menentukan posisi mereka di evolusi primata, tetapi karena kondisi fisik, anatomi, dan pola makan mereka sangatlah unik,” tutur  seorang profesor genetika dan penulis studi senior bernama Wesley Warren.

Mengutip Pariwisata Primata Indonesia karya Supriatna dan Ramadhan, tarsius hidup di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya di Sulawesi. “Ada ciri khas tangkasi (tarsius) di Sulawesi bila di bandingkan dengan spesies lain, yaitu adanya rambut warna putih di belakang telinga. Sedangkan rambut penutupnya berwarna abu-abu,” tulis Supriatna dan Ramadhan dalam bukunya. Nah, untuk kalian yang penasaran, yuk simak lebih lanjut tentang hewan ini.

1.Hasilkan Gelombang Ultrasonik

Primata mungil ini mengeluarkan gelombang ultrasonik yang cukup ekstrim di antara spesies binatang lain. sebagai binatang nokturnal, mereka mencari makan berupa serangga saat hari sudah gelap. Gelombang ultrasonik yang di hasilkan juga setara dengan kelelawan dan lumba – lumba.

2.Fosil Hidup

Menurut Supriatna dan Ramadhan, tarsius atau tangkasi kerap di sebut sebagai fosil hidup. Pasalnya, primata berukuran mini ini diketahui telah hidup sejak zaman eosin. Zaman eosin atau eosen merupakan periode geologi yang terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini sendiri di tandai dengan hilangnya reptil raksasa dari muka bumi.

“Primata ini muncul pertama kali pada zaman eosin, yang di tandai dengan bentuk kaki yang unik, menandakan sebagai satwa yang berjalan,” terang Supriatna dan Ramadhan.

3.Monyet Terkecil di Dunia

Menurut Supriatna dan Ramadhan, tarsius merupakan salah satu monyet terkecil di dunia. Panjang tubuhnya hanya mencapai 160 milimeter (mm). Tarsius memiliki panjang ekor antara 135 mm sampai dengan 275 mm. Berat tubuh primata karnivora ini berkisar antara 75 gram sampai 165 gram per ekor.

Kaki tarsius juga lebih panjang di banding ukuran tubuhnya. Hal ini berkaitan erat dengan cara gerak mereka yang lebih sering melompat daripada berjalan.

4.Tarsius di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

Kalian bisa melihat tarsius di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul), Sulawesi Selatan. Di lansir dari Karakteristik Habitat Preferensial Tarsius (Tarsius fuscus) di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung karya Mustari, Amnus, dan Kartono, tarsius yang ada di taman nasional tersebut masuk ke dalam spesies Tarsius fucus. Spesies ini di temukan pada ketinggian 75 sampai 360 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Ketersediaan makanan dan kondisi vegetasi yang ada di kawasan ini mendukung gaya hidup dari primata mungil ini.

5.Kepala Tarsius Berputar 360 Derajat

Umumnya, keluarga tangkasi atau tarsius punya mata yang besar serta telinga yang lebar. Ukuran mata serta telinganya juga bisa di bilang sangat lebar kalau di bandingkan dengan ukuran kepalanya yang mungil.

Warna bulu tarsius sendiri cukup beragam tergantung tiap spesies, dengan tekstur yang lembut dan tebal. warnanya adalah merah tua, cokelat, atau abu – abu. Primata purba ini juga punya kemampuan memutar kepalanya hingga 360 derajat. Hal ini memungkinkan tarsius bisa melihat ke belakang tanpa berpindah tempat.

Itulah berbagai fakta unik mengenai Tarsius. Gimana, lucu bukan?